Sabtu, 23 Mei 2009
PKB Tetap Dukung SBY-Boediono
Boediono Bakal Diterima Partai Pendukung SBY
PKS Tunggu Komunikasi Dari Demokrat
Benarkah Boediono Kaki Tangan IMF?
GPEI: Boediono Lebih Cocok Jadi Gubernur BI
SBY-Boediono Akan Dideklarasikan Jumat di Bandung
Rabu, 13 Mei 2009 | 22:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Partai Kebangkitan Bangsa tetap konsisten mendukung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden dan tidak tertarik untuk bermanuver terkait pemilihan Boediono sebagai calon wakil presiden.
"PKB konsisten dan istiqomah mendukung SBY," kata Ketua DPP PKB Marwan Jafar di Jakarta, Rabu (13/5). Konsistensi sikap itu dilakukan PKB sebagai pembelajaran politik bagi semua anak bangsa untuk menjalankan politik yang tidak membingungkan rakyat.
Bagi PKB, kata Marwan, koalisi tidak harus diartikan sekedar bagi-bagi kekuasaan, melainkan demi kepentingan jauh lebih besar untuk membangun kebersamaan menjalankan pemerintahan yang baik. "PKB tidak akan melakukan politik transaksional serta tidak melakukan cara-cara ’bargaining position’ (posisi tawar) yang tidak elegan," tandasnya.
Oleh karena itu, lanjut Marwan, dalam berkoalisi PKB lebih mengedepankan pada koalisi program untuk perjalanan pemerintah lima tahun ke depan. PKB berharap parpol-parpol peserta koalisi juga menempuh langkah yang sama dan tidak terjebak pada permainan sempit jangka pendek.
"Lebih baik sama-sama menyusun program untuk dikoalisikan," kata sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI itu. Koalisi program itu, lanjut Marwan, sekaligus sebagai tema kampanye Pilpres 2009 yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
"Tawaran program melalui tema kampanye akan lebih substantif kualitatif dibanding bermanuver yang sifatnya parsial," katanya.
Dukungan PKB pada pasangan SBY-Boediono juga ditegaskan Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding. "Intinya sudah tidak ada masalah. PKB tetap mendukung SBY," katanya.
Bahkan, lanjut Karding, komunikasi PKB dengan Partai Demokrat sudah semakin intens. Selasa (12/5) malam, pimpinan PKB bertemu tim sembilan Partai Demokrat untuk membicarakan draf koalisi yang akan dibacakan pada 15 Mei di Bandung.
